Sumber :
-
http://nurul44.blogspot.com/2013/11/proses-komunikasi-java-penulisan-2-ke-3.html
-
http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/28/virtual-machine/
-
http://luckyug.wordpress.com/2013/11/19/proses-komunikasi-java/
- http://sarrahjennonica.blogspot.com/2013/11/tulisan-9-proses-komunikasi-java.html
Proses Komunikasi Java
Java Community Process atau JCP,
didirikan pada tahun 1998, merupakan sebuah proses formal yang memungkinkan
pihak-pihak yang tertarik untuk terlibat dalam definisi versi dan fitur dari
platform Java. The JCP melibatkan penggunaan Spesifikasi Jawa Permintaan (JSRs)
– dokumen formal yang menggambarkan spesifikasi dan teknologi yang diusulkan
untuk menambah platform Java. Publik formal review dari JSRs akan muncul
sebelum JSR final dan Komite Eksekutif JCP suara di atasnya. JSR terakhir yang
menyediakan implementasi referensi yang merupakan implementasi bebas teknologi
dalam bentuk kode sumber dan Teknologi Kompatibilitas Kit untuk memverifikasi
spesifikasi API. Sebuah JSR menggambarkan JCP itu sendiri. Seperti tahun 2009,
JSR 215 menggambarkan versi sekarang (2.7) dari JCP.
Teknologi Virtual Machine
Virtual machine (VM) adalah suatu
environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara
fisik tetapi dijalankan dalam environment lain.
Dalam konteks ini,
VM disebut “guest”
sementara environment yang menjalankannya disebut
“host”. Ide dasar
dari virtual machine
adalah mengabtraksi perangkat keras dari satu komputer (CPU,
memori, disk, dst) ke beberapa environment
eksekusi, sehingga menciptakan
illusi bahwa masing-masing environment menjalankan
komputernya (terpisah) sendiri. VM muncul karena pada satu komputer. Virtual
Machine (VM) sendiri mulai dikenalkan oleh IBM ketika meluncurkansistem operasi
mainframenya pada tahun 1965-an. Diperkenalkan untuk sistem S/370 dan
S/390 dan disebut
sebagai sistem operasi VM/ESA
(Enterprise System Architecture).
Teknologi virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan konsolidasi perangkat keras, memudahkan
recovery sistem, dan menjalankan perangkat lunak terdahulu. Salah
satu penerapan penting dari teknologi
VM adalah integrasi lintas
platform. Beberapa
penerapan lainnya yang
penting adalah:
1. Konsolidasi server
Jika beberapa server menjalankan
aplikasi yang hanya memakan sedikit sumber daya, VM dapat digunakan untuk
menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut sehingga berjalan pada satu server
saja, walaupun aplikasi tersebut memerlukan sistem operasi yang berbeda-beda.
2. Otomasi dan konsolidasi
lingkungan pengembangan dan testing.
Setiap VM dapat
berperan sebagai lingkungan
yang berbeda, ini
memudahkan pengembang sehingga tidak perlu menyediakan lingkungan
tersebut secara fisik.
3. Menjalankan perangkat lunak terdahulu
Sistem operasi dan perangkat
lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih baru.
4. Memudahkan recovery
sistem
Solusi virtualisasi dapat
dipakai untuk rencana recovery
sistem yang memerlukan portabilitas dan fleksibilitas antar platform.
5. Demonstrasi perangkat lunak
Dengan teknologi VM, sistem
operasi yang bersih dan konfigurasinya dapat disediakan secara cepat.
Kelebihan Virtual Machine (VM)
1. Hal keamanan.
VM memiliki
perlindungan yang lengkap pada
berbagai sistem sumber daya,
yaitu dengan meniadakan
pembagian sumber daya secara
langsung, sehingga tidak ada masalah proteksi dalam VM.
Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan
pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu
bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.
2. Memungkinkan untuk
mendefinisikan suatu jaringan
dari Virtual Machine (VM).
Tiap-tiap bagian
mengirim informasi melalui
jaringan komunikasi virtual. Sekali
lagi, jaringan dimodelkan
setelah komunikasi fisik jaringan diimplementasikan pada perangkat
lunak.
Kekurangan Virtual Machine
(VM). Beberapa kesulitan utama dari
konsep VM, diantaranya adalah:
1. Sistem penyimpanan.
Sebagai contoh kesulitan dalam sistem
penyimpanan adalah sebagai berikut:
Andaikan kita mempunyai
suatu mesin yang memiliki 3 disk
drive namun ingin mendukung 7 VM. Keadaan
ini jelas tidak memungkinkan
bagi kita untuk dapat mengalokasikan setiap disk drive untuk tiap VM,
karena perangkat lunak untuk
mesin virtual sendiri akan membutuhkan ruang disk
secara substansial untuk menyediakan memori virtual dan
spooling. Solusinya adalah dengan menyediakan disk virtual atau
yang dikenal pula
dengan minidisk, dimana
ukuran daya penyimpanannya identik
dengan ukuran sebenarnya.
Dengan demikian, pendekatan VM
juga menyediakan sebuah antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang
mendasari.
2. Pengimplementasian sulit.
Meski konsep VM cukup baik, namun
VM sulit diimplementasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar