Mengedepankan
tujuan teknis, mengalahkan kepentingan strategis itulah padanan yang tepat
menurut hemat harian ini, menyimak situasi terkini dinamika hubungan antara
kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasaan Korupsi (KPK).
Persepsi
terhadap institusi polisi semakin marak, lantaran semata – mata mengejar
pencapaian teknis, tetapi juga kepentingan strategi yang lebih luas. Ini akibat
berbagai terminologi yang digunakan media, seperti “penyerbuan” atau
“penjemputan paksa” terhadap salah satu penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung
KPK pada jum’at malam. Penjeputan itu dilakukan karna kepolisian menuduh novel
terlibat kasus hukum saat bertugas bagai perwira polisi di Bengkulu beberapa
tahun silam.
Maka
dari itu berantaslah semua koruptor yang merugikan negara ini dan hukumlah
seberat – beratnya karna mereka memakan uang rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar